[BUNTELAN BUKU] : Lanun-lanun Karibia - Mila Duchlun
Dua buah buku Puisi berjudul "Lanun-Lanun Karibia" karya Mila Duchlun dibuntelkan kepadaku. Di buku puisi ini aku sempat menorehkan endorsmentku sbb :
Membaca rangkaian puisi Mila Duchlun bagaikan melakukan tamasya kata, ada banyak hal yang dapat kita nikmati. Ada gelora cinta anak manusia, persahabatan, cinta pada sang Khalik, keindahan alam, kondisi sosial,dll. Semuanya dirawi secara puitis sehingga membuat kita berkelana kemanapun sang penyair menorehkan pena imajinya .
Hernadi Tanzil, book blogger & book reviewer
Ini adalah buku puisi kedua yang kuendors, terima kasih untuk kesempatan yg diberikan Mbak Mila untuk mengendors buku ini, sebuah kehormatan bagi saya. Terima kasih juga karena telah mengusahakan agar buku ini sampai ke tanganku dengan selamat.
Lanun-Lanun Karibia merupakan buku kumpulan puisi kedua Mila Duchlun yang berisi 117 puisi dengan beragam tema. Buku pertamanya adalah Perempuan Bersayap - 2006. Puisi-puisinya pernah dimuat di Media Indonesia, Bali Post, Riau Post. Batam Post, Majalah Imajio, dan berbagai antologi Puisi. Kini Mila Duchlun menetap di Tanjungpinang dan aktif di Dewan Kesenian Kota Tanjungpinang.
Mila Duchlun beberapa tahun yang lampau pada peringatan 17 Agustus pernah menulis puisi berjudul "Bendera" yang ditulisnya di Samudera Hindia di kedalaman 17 m di bawah laut sambil mengibarkan Sang Saka Merah Putih.
Berikut deskripsi buku ini :
Judul : Lanun - Lanun Karibia Penulis : Mila Duchlun Penerbit: Bisnis2030 Cetakan : Mei 2010
Mengenal Mila Duchlun akan menjadi lebih menarik dan memikat jika di sertai dengan keinginan memahami lebih jauh dan dalam terhadap puisi-puisinya, sisi lain dari karakter itu jika di ibaratkan seorang penari Mila Duchlun telah mengaktualkan diri meretas dinamika terhadap ruang, waktu, dan irama. Upaya merangkai rasa dan kata dalam Lanun-Lanun Karibia pantas dan layak dinyatakan sebagai sebuah realita estetika bahasa MD.
Said Parman, Ketua Dewan Kesenian Kota Tanjungpinang
"Mila berhasil mengubah persoalan sederhana dengan bahasa yang juga sederhana, menjadi penuh makna dengan metafor yang cukup memikat. Tak banyak penyair yang bisa melakukan itu, dan Mila adalah salah satu dari yang tak banyak itu..."
Hary B Kori'un, Redaktur Budaya Harian Riau Pos
Membaca Sajak-sajak Lanun-Lanun Karibia menyirat berbagai tema. Limbai kata-kata dalam sajaknya sederhana tetapi belaran bahasa yang dikirmkannya telah mampu bersembang kepada bentuk rupa dan cahaya, mengundang kita untuk mencari tahu siapa dirinya. Dan yang sungguh istimewa sehingga aku patut mengagumi sajak-sajaknya seolah aku berada pada tempat yang diceritakannya.
Muhtadi, Penulis Sajak Ungkal, Bermastautin di Tanjungpinang